Kamis, 15 Maret 2012

Peran Kewirausahaan Dalam Memperkuat UKM Indonesia Menghadapi Krisis Finansial Global

Kewirausahaan
Istilah kewirausahaan secara filosofis berarti kemampuan dalam berpikir kreatif dan
berperilaku inovatif yang dijadikan dasar atau penggerak dalam menghadapi tantangan
hidup.

Pengertian Tambahan Dari Kewirausahaan, yaitu:
  1. Tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif, dan inovatif.
  2. Semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan sesorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yan g mengarah pada upaya mencari, menciptakan, dan menerapkan carakerja, teknologi, dan produk baru.
  3. Kemampuan untuk mengelola aktivitas usaha, mulai dari proses merencanakan, melaksanakan, hingga menanggung resiko yang timbul untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Ciri - Ciri Kewirausahaan
Menurut Griffin & Ebert (2005) dan Boone (2007)
1. Mempunyai hasrat untuk selalu bertanggung jawab bisnis dan sosial
2. Komitmen terhadap tugas
3. Memilih resiko yang moderat
4. Merahasiakan kemampuan untuk sukses
5. Cepat melihat peluang
6. Orientasi ke masa depan
7. Selalu melihat kembali prestasi masa lalu
8. Memiliki skill dalam organisasi
9. Toleransi terhadap ambisi
10. Fleksibilitas tinggi

Beberapa faktor penentu keberhasilan usaha adalah:
  1. Kemampuan mengembangkan dan mengimplementasikan rencana perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
  2. Kapabilitas dan kompetensi manajemen.
  3. Perusahaan dapat memenuhi kebutuhan modal untuk menjalankan usaha.

Peran Kewirausahaan Dalam Mengatasi Tantangan di UKM
  1. Memiliki daya pikir kreatif.Selalu berpikir secara visionaris (melihat jauh ke depan), sehingga memiliki perencanaan tidak saja jangka pendek, namun bersifat jangka panjang (stratejik).Belajar dari pengalaman orang lain, kegagalan, dan dapat terbuka menerima kritik dan saran untuk masukan pengembangan UKM.
  2. Bertindak inovatif. Selalu berusaha meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas dalam setiap aspek kegiatan UKM. Meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi persaingan bisnis.
  3. Berani mengambil resiko. Menyesuaikan profil resiko serta mengetahui resiko dan manfaat dari suatu bisnis. UKM harus memiliki manajemen resiko dalam segala aktivitas usahanya.


SUMBER :
Boone and Curtz, 2007. Contemporary Business. New York: Thomson Learning
Griffin and Ebert. 2005. Business Essential. New Jersey: Prentice Hall.
Hisrich, et. al. 2009. Entrepreneurship. New York: McGraw-Hill. Inc.
Rexy Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda.
Bisnis Indonesia, Edisi 21 Agustus 2008
Statistik UKM 2006-2007, Kementerian Koperasi dan UKM, diakses pada tanggal 17
Agustus 2009

Membangun Karakter Kewirusahaan Agribisnis

Wirausaha dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang berdiri sendiri / mandiri, bukan atas perintah atau tugas dari orang lain, digerakkan oleh tenaga dan pikiran dengan berani dan semangat tinggi laksana pahlawan dengan tujuan untuk memperoleh hasil usaha berupa uang. Wirausaha dipandang sebagai cita-cita dan tujuan hidup. Disamping itu keberanian mengambil resiko, memanfaatkan dan mendayagunakan waktu serta kepemimpinan atas diri sendiri dan orang lain.

Sedang wirausaha agribisnis diartikan sebagai seorang figur yang laksana perwira di bidang usaha pertanian, unggul dalam prakarsa untuk mencapai sesuatu. Prinsip wirausaha agribisnis, mampu menangkap peluang usaha, mampu merencanakan , berani mengambil resiko dengan menghimpun sumberdaya pertanian serta mampu mengambil keputusan untuk mencapai tujuan.usaha dengan hasil keuntungan dari usahataninya.

Pandangan kerja wirausaha
1. Mandiri, prinsip yang harus dimiliki suatu wirausahawan mulai dari timbul ide/ gagasan dan pengambilan keputusan untuk menjalani suatu usaha sampai menanggung resiko dalam usahanya,
2. Mencintai apa yang mereka kerjakan sehingga dapat mewujudkan kegiatan yang dapat memberikan nilai tambah bahkan dapat menjadi sebuah usaha yang memberi keuntungan,
3. Berani mengambil resiko dan bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan.

Karakteristik wirausaha agribisnis
1. Percaya diri.
2. Berorientasi tugas dan hasil .
3. Keberanian mengambil resiko.
4. Kepemimpinan.
5. Berorientasi ke masa depan.
6. Kretivitas dan inovatif.

Enam tindakan membina diri bersikap mental wirausaha
1. Bagaimana pandangan kerja sesorang pada kewirausahaan,
2. Tindakan kepemimpinan atas diri sendiri dan kepada orang lain,
3. Keberanian mengambil resiko sebagai konsekuensi hidup berwirausaha,
4. Bagaimana mendayagunakan waktu , yang dalam kaitannya membangun disiplin dan menggunakan sebagai kesempatan atau peluang. Hakekat peluang atau kesempatan adalah waktu.
5. Tindakan yang cermat dan tepat dalam menetapkan tujuan dan pengambilan keputusan,
6. Membuat perencanaan dan menjalin hubungan antar masyarakat..

Penulis : Asia (Penyuluh BPSDMP)
Sumber informasi ::
1. Direktorat Pengembangan Usaha dan Investasi. Ditjen Pengolahan danpemasaran Hasil Pertanian. 2011. Pedoman Kewirausahaan Agribisnis.
2. Anton Djuwardi. 2010. Membangun karakter wirausaha dan praktek bisnis di bidang pangan.

Kewirausahaan Sebagai Solusi Pengangguran Pemuda di Indonesia

Mengingat data pengangguran pemuda masih cukup tinggi, apabila tidak memperoleh perhatian yang serius akan mengakibatkan masalah sosial yang cukup tinggi pula. Beberapa masalah sosial yang diakibatkan oleh tingginya pengangguran diantaranya penyalahgunaan narkoba, kriminalitas, pergaulan bebas, premanisme, trafficing, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut akan mengganggu pembangunan di segala bidang dan stabilitas nasional
Untuk mengatasi hal tersebut maka pemerintah melaksanakan dengan dua jalur solusi, yaitu Pendidikan Formal yang salah satunya diberikan pelayanan oleh PoliMedia. Kedua, Program Kewirausahaan Pemuda deangan cara untuk memberikan kesempatan belajar (langsung) bagi pemuda usia produktif agar memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan yang ditopang oleh sikap mental kreatif, inovatif, profesional, bertanggung jawab, serta berani menanggung resiko dalam mengelola potensi diri dan lingkungannya sebagai bekal untuk peningkatan kualitas hidupnya.
Kemauan Berwirausaha Generasi Muda
Sebagian besar pemuda Indonesia menjadi wirausaha, namun adanya pemahaman yang kurang terhadap kewirausahaan menghambat mereka untuk mewujudkannya. Faktor penyebab ketidak inginan menjadi wirausaha adalah merasa tidak mempunyai modal, merasa tidak berbakat, dan risiko bisnis terlalu besar.
Upaya menyadarkan masyarakat (khususnya kelompok sasaran potensial, seperti: mahasiswa, generasi muda) perlu terus dilakukan, terutama mengenai:
  1. Modal bukan satu-satunya kunci sukses wirausaha,
  2. Kesuksesan wirausaha lebih ditentukan oleh kejelian dan keuletan wirausaha daripada bakatnya, dan
  3. Risiko usaha dapat diminimalisasi dengan cara membuat perencanaan bisnis yang baik.
Kemampuan Berwirausaha Generasi Muda
Kemampuan teknik dan kemampuan bisnis yang dimiliki generasi muda ini akan mampu mengubah peluang usaha menjadi usaha baru yang menguntungkan. Penguasaan kemampuan teknik akan mendorong wirausaha untuk melakukan inovasi dan bekerja secara efisien. Pemberian informasi mengenai arah perkembangan produk, perkembangan teknologi produksi dan proses adopsi teknologi akan membantu meningkatkan kemampuan teknik dari wirausaha Indonesia.
Penguatan kecakapan hidup dan kewirausahaan yang komprehensif meliputi personal, sosial dan vocational skills, Keterpaduan antar lembaga yang bersifat horizontal maupun antar lembaga yang bersifat vertikal, dan Penjaminan terjadinya four in one process (rekrutmen, pendidikan dan pelatihan, pemagangan, penyaluran /pemandirian lulusan)
Lembaga Pendidikan baik Formal maupun Nonformal harus mampu memberikan layanan pendidikan yang berkualitas dengan semangat kewirausahaan. Kewirausahaan akan mampu menjadi solusi atas Pengangguaran pemuda di Indonesia dengan menghasilkan lulusan yang berbasis kewurausahaan. Semoga kontribusi Positif lembaga pendidikan akan semakin memajukan bangsa Indonesia.
Pemerintah sangat memprioritaskan program kewirausahaan sebagai upaya untuk penyerapan pekerjaan baru. Hal ini merupakan bagian yang utuh untuk memajukan dan memandirikan bangsa Indonesia.
Written by Yoggi Herdani   
Tuesday, 15 June 2010 18:19
Oleh: Misbah Fikrianto (Dosen Politeknik Negeri Media Kreatif)

Rabu, 11 Januari 2012

Jenis - Jenis File

1.    Pandang sebuah Toko Bangunan "PD.MAJU JAYA" sebagai enterprise-nya, maka:
 
a.    Master File yang digunakan adalah PEGAWAI dan BARANG
b.    Transaction File yang digunakan adalah AMBIL dan MASUK
c.    Reference Master File : Kode Pegawai, Nama Pegawai
d.    Dynamic Master File : Kode Barang, Nama Barang
e.    Atribut yang dibutuhkan file BARANG pada PD. MAJU ZAYA adalah :      
- Kode Barang
     - Jenis Barang
     - Merk Barang
     - Satuan
     - Harga Satuan
     - Kode Produsen
     - Tanggal Kadaluarsa
     - Tanggal Masuk     
     - Stok

2.    Tiga point yang membedakan antara System Pemrosesan File dengan System Basis Data

System Pemrosesan File :
    - Berorientasi pada program
    - Bersifat kaku
    - Adanya kerangkapan data

System basis data :
    - Berorientasi pada data
    - Bersifat luwes
    - Kerangkapan data dapat terkontrol

3.    Perhatikan Tabel di bawah ini

Sabtu, 26 November 2011

BASIS DATA



Perbedaan Sistem Pemrosesan File dengan Sistem Pemrosesan Basis Data
v  Sistem Pemrosesan Basis Data
1.      Dalam satu program aplikasi dapat menampung beberapa file.
2.      Pada sistem ini record - record data disimpan pada satu tempat yakni basis data sehingga mudah dikontrol apabila terjadi kerangkapan data.

v  Sistem Pemrosesan file
1.      Masing - masing file hanya diperuntukan untuk satu program aplikasi.
2.      Pada sistem ini menggunakan pengelolaan data secara tradisional dengan cara menyimpan record - record pada file-file yang terpisah sehingga dapat menimbulkan data yang rangkap.

Istilah - Istilah Dalam Database
1.      Derajat ( degree )
Merupakan jumlah atribut dalam sebuah relasi.
2.      Enterprise
Suatu bentuk organisasi seperti : bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb.
3.      Tuple
Merupakan baris pada sebuah relasi atau kumpulan elemen - elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap.

Model Data Berbasis Record
1.      Model data hierarkhi ( hierarchical )
2.      Model data jaringan ( network )
3.      Model data relasional ( relational )

Bahasa DBMS
1. Data Definition Language ( DDL )
2. Data Manipulation Language ( DML )


BASIS DATA

Perbedaan Sistem Pemrosesan File dengan Sistem Pemrosesan Basis Data
v  Sistem Pemrosesan Basis Data
1.      Dalam satu program aplikasi dapat menampung beberapa file.
2.      Pada sistem ini record - record data disimpan pada satu tempat yakni basis data sehingga mudah dikontrol apabila terjadi kerangkapan data.

v  Sistem Pemrosesan file
1.      Masing - masing file hanya diperuntukan untuk satu program aplikasi.
2.      Pada sistem ini menggunakan pengelolaan data secara tradisional dengan cara menyimpan record - record pada file-file yang terpisah sehingga dapat menimbulkan data yang rangkap.

Istilah - Istilah Dalam Database
1.      Derajat ( degree )
Merupakan jumlah atribut dalam sebuah relasi.
2.      Enterprise
Suatu bentuk organisasi seperti : bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb.
3.      Tuple
Merupakan baris pada sebuah relasi atau kumpulan elemen - elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap.

Model Data Berbasis Record
1.      Model data hierarkhi ( hierarchical )
2.      Model data jaringan ( network )
3.      Model data relasional ( relational )

Bahasa DBMS
1. Data Definition Language ( DDL )
2. Data Manipulation Language ( DML ) 



Sabtu, 22 Oktober 2011

DATABASE

Pengertian DataBase
DataBase merupakan sekumpulan data-data yang disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi yang sangat berguna. DataBase terbentuk dari sekumpulan data yang memiliki jenis dan sifat yang sama.
Komponen DataBase
Komponen DataBase terdiri atas :
>> Komponen Data Access
Komponen Data Access merupakan kompenen non visual yang berhubungan langsung dengan database.
Contoh dari Komponen Basis Data dalam Ms.Access yaitu :
a. Nested table : Bertindak sebagai Data Source yang mengakses record dari table yang bersarang.
b. Session : Menciptakan sebuah session dalam sebuah DataBase. Dalam session.
c. Table : Bertindak sebagai Data Source yang mengakses Record dari Table.
>> Komponen Data Controls
Komponen Data Controls merupakan komponen visual atau komponen data aware disebut juga dengan visual controls.
Contoh dari Komponen Basis Data Control dalam Ms.Acces yaitu :
a. DB Navigator : Komponen visual yang terdiri atas sejumlah tombol-tombol dan ombol operasi basis data seperti delete,insert edit dan post.
b. DB Memo : Komponen visual memo yang berfungsi untuk menampilkan isi dari sebuah field pada record yang sedang aktif.
c. DB Text : Komponen visual yang berbenuk label yang befungsi untuk menampilkan isi dari sebuah field yang sedang aktif.
>> Komponen ADO
Contoh dari komponen Basis Data ADO dalam Ms.Access yaitu :
a. ADO Command : Berfungsiuntuk menjalankan perintah SQL pada basis data ADO.
b. ADO Store Proc : Berfungsi untuk mengakses stored procedure pada server melalui ADO.
Kelompok kami mengambil contoh dari Departemen Keuangan yang menggunakan Basis Data .
Pada Sistem Informasi Akuntansi Ditjen Perbendaharaan memakai program DBMS yang terdiri dari 2jenis yaitu Orafin dan Ms. Visual Fox Pro.Orafin merupakan program data base yang digunakan pada kantor pusat dan Kanwil Ditjen Perbendaharaan. Pada kantor pusat digunakan program orafin diinstal sebagai pada Kanwil sebagai client pada tingkat KPPN menggunakan Ms. Visual Fox Pro.
Alasan Departemen Keuangan menggunakan program DBMS
Mewujudkan transparasi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara seperti penyampaian laporan petanggung jawaban keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waku dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintan (SAP), hal ini diatur dalam UU No.17 tahun 2003 mengenai keuangan negara yang mensyaratkan benuk dan laporan isi pertanggung jawaban. Pelaksanaan APBN disusun dan disajikan sesuai dengan SAP yang ditetapkan pengelolaan keuangan negara yang perlu diselenggarakan suatu Sistem Informasi Akuntansi.
Kesimpulan yang didapat Departemen Keuangan setelah menggunakan Basis Data.
>> Dilihat dari ketersediaan dan kemudahan untuk memperoleh Data Base tersebut. Dapat diketahui bahwa data dan informasi yang terdapat pada data base SIA Ditjen Perbendaharaan sumber daya data sudah cukup dikelola dengan baik.
>> Karena struktur data base yang digunakan pada DBMS Ditjen Perbendaharaan adalah struktur database relational mempunyai banyak keuntungan dalam menyimpan dan mengakses data dan informasi sesuai kebutuhan daripada data base laennya.