# Pengertian
Tawuran adalah perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat.
# Fenomena
Banyaknya tawuran antar pelajar di kota-kota besar di Indonesia merupakan fenomena
menarik untuk dibahas. Di sini penulis akan memberi beberapa contoh dari berita-berita
yang ada. Di Palembang pada tanggal 23 September 2006 terjadi tawuran antar pelajar
yang melibatkan setidaknya lebih dari tiga sekolah, di antaranya adalah SMK PGRI 2,
SMK GAJAH MADA KERTAPATI dan SMKN 4 (harian pagi Sumatra ekspres
Palembang).
# Faktor Penyebab
Ada dua faktor penyebab terjadinya tawuran antar pelajar yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Yang dimaksud dengan faktor internal di sini adalah faktor yang berlangsung
melalui proses internalisasi diri yang keliru oleh remaja dalam menanggapi miliu di
sekitarnya dan semua pengaruh dari luar. Perilaku merupakan reaksi ketidakmampuan
dalam melakukan adaptasi terhadap lingkungan sekitar.
Sedangkan faktor eksternal adalah sebagai berikut:
1. faktor keluarga
a. baik buruknya rumah tangga atau berantakan dan tidaknya sebuah rumah tangga
b. perlindungan lebih yang diberikan orang tua
c. penolakan orang tua, ada pasangan suami istri yang tidak pernah bisa memikul
tanggung jawab sebagai ayah dan ibu
d. pengaruh buruk dari orang tua, tingkah laku kriminal dan tindakan asusila
2. faktor lingkungan sekolah
lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan bisa berupa bangunan sekolah yang tidak
memenuhi persyaratan, tanpa halaman bermain yang cukup luas, tanpa ruangan olah raga,
minimnya fasilitas ruang belajar, jumlah murid di dalam kelas yang terlalu banyak dan
padat, ventilasi dan sanitasi yang buruk dan lain sebagainya.
3. faktor miliu/lingkungan
lingkungan sekitar yang tidak selalu baik dan menguntungkan bagi pendidikan dan
perkembangan remaja.
# Solusi
Untuk mengatasi masalah tawuran antar pelajar, di sini penulis akan mengambil dua
teori. Yang pertama adalah dari Kartini Kartono. Dia menyebutkan bahwa untuk
mengatasi tawuran antar pelajar atau kenakalan remaja pada umumnya adalah:
a. banyak mawas diri, melihat kelemahan dan kekurangan sendiri, dan melakukan koreksi
terhadap kekeliruan yang sifatnya tidak mendidik dan tidak menuntun
b. memberi kesempatan kepada remaja untuk beremansipasi dengan cara yang baik dan
sehat
c. memberikan bentuk kegiatan dan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan remaja
zaman sekarang serta kaitannya dengan pengembangan bakat dan potensi remaja.
Teori yang kedua adalah dari Dryfoos, dia menyebutkan untuk mengatasi tawuran pelajar
atau kenakalan remaja pada umumnya harus diadakan program yang meliputi unsur-
unsur berikut:
a. program harus lebih luas cakupannya daripada hanya sekedar berfokus pada kenakalan
b. program harus memiliki komponen-komponen ganda, karena tidak ada satu pun
komponen yang berdiri sendiri sebagai peluru ajaib yang dapat memerangi kenakalan
c. program harus sudah dimulai sejak awal masa perkembangan anak untuk mencegah
masalah belajar dan berperilaku
d. sekolah memainkan peranan penting
e. upaya-upaya harus diarahkan pada institusional daripada pada perubahan individual,
yang menjadi titik berat adalah meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak yang
kurang beruntung
f. memberi perhatian kepada individu secara intensif dan merancang program unik bagi
setiap anak merupakan faktor yang penting dalam menangani anak-anak yang berisiko
tinggi untuk menjadi nakal
Sumber : www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar